AL-FATIHAH Maknanya

Posted on Updated on

bismillah-2-w

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى  ber-Firman: “Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku.”
Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na’budu Wa iyyaka nasta’in adalah Hak Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

Dari ‘Ubaidah bin shamit r.a, Rasulullah ﷺ  telah bersabda: “Tidak sah solat seseorang yang tidak membaca surah AL-FATIHAH”.

Riwayat dari Abu Hurairah pula, Rasulullah ﷺ telah bersabda:”Sesiapa yang tidak membaca AL-FATIHAH di dalam solat, maka solatnya itu tidak sempurna.( Rasulullah ﷺ telah mengulangi kenyataan ini sebanyak 3 kali)”.

Lalu sahabat bertanya kepada Abu Hurairah:”Bagaimana pula kalau kami mengikuti imam?”.Jawab Abu Hurairah:”Bacalah perlahan-lahan. Karena aku pernah mendengar .( Rasulullah ﷺ bersabda:
Bahawa Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى  berfirman:”Solat itu Aku bagi 2 yaitu antara-KU dan hamba-KU. Untuk hamba-KU ialah apa yang dimintanya…

Seperti inilah Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى  menjawab setiap satu ayat dari AL-FATIHAH kita  :

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Apabila hamba-KU mengucapkan:
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala puji tertentu bagi allah,tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam)
Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى  menjawab:  hamdani ‘abdi(hambaku memujiku)

Apabila hamba-KU mengucapkan:
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Arrahmanirrahim(Yang maha pengasih lagi maha penyanyang)
Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى   menjawab:’Atsna alayya ‘abdi(hambaku menyanjungiku)

Apabila hamba-KU mengucapkan:
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
Maliki yaumiddin(Maha penguasa hari kemudian)
Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى   menjawab:Majjadani abdi(hambaku mengagungkanku)

Apabila hamba-KU mengucapkan:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in(kepada engkau kami menyembah dan kepada engkau kami minta pertolongan)
Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى    menjawab:Hadza bayni wa bayna abdi,wali abdi wa saala(inilah bahagianku dan bahagian hambaku yg dimintanya)

Apabila hamba-KU mengucapkan:
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
Ihdinash siratal mustaqim,siratal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi ‘alaihim waladh-dhaalin(pimpinlah kami ke jalan yang lurus,yakni jalan yang tidak engkau murkai dan tidak pula jalan orang yang sesat)
Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى      menjawab:Hadza li abdi,wali ‘abdi ma saala(inilah bahagian hambaku,untuk apa yang dimintanya)

Selanjutnya kita ucapkan “Aamiin” dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yg sama dengan kita.  Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى  akan memberikan Ampunan kepada hambaNya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Tinggalkan komentar